iOS

MARITIME LINE » » Sejarah Awal Pelayaran Kapal Penumpang

Sejarah Awal Pelayaran Kapal Penumpang

Senin, 19 November 2012

Kapal Penumpang
Sebelum memasuki abad ke-19, dunia pelayaran hanya didominasi oleh kapal-kapal ekspedisi dan kapal-kapal dagang. Kapal yang digunakan untuk mengangkut manusia sebagai penumpang jumlahnya masih sedikit, kecuali kapal perang untuk mengangkut prajurit. Orang-orang yang menjadi penumpang lebih sering menggunakan kapal dagang saat bepergian dari satu daratan ke daratan yang lain.

Ketergantungan pada angin sebagai tenaga dorong, membuat perjalanan laut masih cukup sulit dilakukan. Berkat jasa Thomas Newcomen yang telah membuat mesin uap pada tahun 1712, secara revolusioner juga telah mengubah kinerja dunia perkapalan. Fungsi layar mulai digantikan oleh keberadaan mesin uap. Kapal menjadi makin mudah dikemudikan, terutama saat melakukan manuver untuk merapat atau lepas dari dermaga. Kapal semakin menjadi moda transportasi laut yang efisien dibanding sebelumnya.

Menurut informasi dari beberapa literatur, penggunaan mesin uap pada kapal dimulai pada tahun 1819. Itu ditandai dengan pelayaran pertama kapal uap yang bernama SS Savannah pada tanggal 22 Mei 1819 yang bertolak dari Amerika Serikat menuju ke pelabuhan Liverpool – Inggris. Pelayaran tersebut memakan waktu selama 29 hari. Tapi SS Savannah hanya menggunakan tenaga mesin uap selama 85 jam saja dari keseluruhan jumlah waktu tempuh. Hanya sekitar 12 persen dari keseluruhan pelayaran yaitu pada saat keluar atau masuk kawasan pelabuhan. Selebihnya, SS Savannah kembali menggunakan layar sebagai penggerak kapal. Meskipun begitu, kapal ini telah mencatat tonggak sejarah dalam era kapal uap atau kapal api.

Secara kebetulan juga pada abad ke-19 dimulai migrasi besar-besaran dari negara-negara di eropa, terutama dari Inggris, dengan tujuan Amerika dan beberapa koloni Inggris lainnya. Penggunaan mesin uap membuat kapal bisa lebih cepat sampai di tujuan dibandingkan dengan sebelumnya. Ini membuat para calon imigram tersebut semakin bergairah untuk bisa segera tiba di tanah yang mereka impikan. Tentunya dengan menggunakan kapal laut yang sudah bisa berlayar dengan lebih cepat.

Masa antara akhir abad 19 dan awal abad 20 adalah era keemasan dalam penyelenggaraan tranportasi laut antar benua. Para pengusaha memandang ini sebagai lahan bisnis yang sangat menguntungkan. Salah satu perusahaan dari Inggris yang berambisi untuk menangani rute pelayaran penumpang ini adalah White Star Line. Perusahaan ini sudah menyiapkan armada kapal penumpangnya sejak tahun 1849 untuk operasional selama 60 tahun guna melayani rute Trans Atlantik yang terkenal itu.

Meskipun pada tahun-tahun berikutnya pesawat terbang mulai menggeser dominasi kapal laut, rute Trans Atlantik belum kehilangan popularitasnya. Jalur pelayaran ini sekarang lebih diperuntukan bagi para wisatawan yang ingin menikmati perjalanan dengan suasana laut lepas. Pada tahun 1900, American-Hamburg Company, mungkin bisa disebut sebagai perusahaan yang pertama kali mengoperasikan kapal-kapal pesiar. Perusahaan ini memiliki kapal-kapal pesiar dengan ukuran yang cukup besar. Misalnya Prinzessin Victoria Luise yang yang memiliki panjang 124 meter dan bobot 4.409 ton.

Pada perkembangan berikutnya, di awal tahun 1930an, Adolf Hitler bisa dimasukkan sebagai tokoh yang cukup berperan dalam kemajuan di bidang pelayaran wisata pada masa itu. Kebijakannya yang menonjol misalnya dengan menawarkan paket liburan kepada para pekerja di Jerman, atas biaya negara, sebagai upaya untuk menyatukan bangsa Jerman. Hitler juga meminta pembuatan kapal-kapal baru untuk berbagai keperluan, termasuk untuk keperluan wisata. Ini merupakan usaha untuk menimbulkan imej bahwa Partai Nazi memiliki peran penting sebagai pionir di bidang industri maritim.

maritimematters.com, cruiselinehistory.com, howstuffworks.com
Prokimal Kotabumi5 Kotabumi Lampung Utara

Artikel terkait :